TANJUNGUBAN – diarykepri.com – Dimasa mendatang, Bahasa Mandarin diprediksikan akan menjadi bahasa dunia seiring pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi di negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Hari ini, masyarakat sendiri bisa melihat, pertumbuhan ekonomi Tiongkok telah memberikan dampak cukup signifikan terhadap berbagai sendi kehidupan, terutama dalam bidang ekonomi.
“Kami melihat bahwa penguasaan Bahasa Mandarin sudah sangat mendesak, terutama bagi generasi Z yang ada di daerah ini,” ungkap tokoh masyarakat melayu Tanjunguban Abdul Azim kepada dairykepri.com, Selasa (09/07/2024).
Khususnya untuk wilayah Kabupaten Bintan dan sekitarnya, perumbuhan pariwisata dan industri perlu disikapi dengan cepat dalam penguasaan bahasa Mandarin oleh masyarakat lokal. Karena kalau hal itu tidak segera dilakukan maka dikhawatirkan generasi muda mendatang hanya akan menjadi penonton atau pekerja pada level bawah saja.
“Banyak perusahaan besar yang punya hubungan bisnis dengan Cina. Karena itu tenaga kerja yang punya kemampuan berbahasa mandarin saat ini semakin dibutuhkan. Belajar bahasa Mandarin punya banyak manfaat di dunia kerja sekarang ini, setidaknya bisa becakap saja sudah baik,” ujar mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Administrasi Umum Sekolah (PAUS) Dinas Pendidikan Tanjunguban yang membawahi Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong dan Seri Kuala Lobam ini.
Senada dengan itu, tokoh masyarakat Minang di Tanjunguban Anas T juga menyayangkan minimnya penguasaan bahasa Mandarin oleh tenaga kerja lokal. Akibatnya beberapa jabatan strategis di sejumlah perusahaan yang ada di Bintan sulit dimasuki oleh pekerja lokal.
“Contoh, kemarin. Ada lowongan kerja pada sebuah perusahaan asing yang bergerak di bidang industri aluminium. Mereka mau merekrut tenaga kerja namun salah satu syaratnya harus bisa bahasa Mandarin,” kata Anas.
Dikatakannya, suka atau tidak suka, penguasaan bahasa Mandarin oleh putra daerah memang sudah sangat mendesak di masa mendatang. “Belajar dan bisa menguasai banyak bahasa Mandarin akan sangat menguntungkan terlebih untuk karir kedepannya. Hari ini Tiongkok menjadi negara superior di bidang ekonomi yang punya pengaruh besar dalam perekonomian dunia, termasuk Indonesia,” ujar Anas.
Ditemui terpisah, salah satu pengusaha yang minta tidak dituliskan namanya mengusulkan agar pemerintah daerah, baik Pemkab Bintan maupun Pemprov Kepri untuk memasukkan pelajaran bahasa Mandarin sebagai bagian dari kurikulum lokal.
“Agar anak-anak sekolah yang sudah lulus dapat mengikuti seleksi dalam mencari pekerjaan dengan gaji di atas standar rata rata,” harapnya.
Dia mengaku prihatin dengan banyaknya putra daerah yang sudah menyelesaikan pendidikannnya namun sulit untuk mendapatkan pekerjaan atau ketika diterima bekerja hanya ditempatkan pada posisi level bawah.
“Karena anak-anak kita kurang bisa menguasai bahasa asing. Jadi coba mulai sekarang pelajari Bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Saya yakin mereka akan sukses kalau menguasai bahasa asing,” tandasnya.(mc)