KAWAL | diarykepri.com – Para pelaku usaha pariwisata berbasis masyarakat (community base tourism) yang ada di Kabupaten Bintan mendapatkan Pelatihan Tata Kelola, Bisnis dan Pemasaran Destinasi Pariwisata. Selain itu peserta juga mendapatkan Pelatihan Tata Kelola Kebersihan Lingkungan, Sanitasi dan Pengelolaan Sampah.
Penyelenggaraan kegiatan ini dimaksudkan agar dapat memberikan manfaat bagi pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat sehingga dapat optimal dalam mengembangkan sektor pariwisata. Acara dilaksanakan selama 3 hari mulai Selasa (30/7/2024) hingga Kamis (01/08/2024) tersebut dilaksanakan di Awandari Resort & Convention, Jl.Raya Kawal KM 26 Toapaya, Bintan.
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Bintan Roby Kurniawan yang dibacakan Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan Mohammad Panca Azdigoena mengatakan Pelatihan Tata Kelola Bisnis dan Pemasaran Destinasi Pariwisata merupakan langkah penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Bintan.
Kabupaten Bintan merupakan sebuah daerah yang memiliki potensi wisata mulai dari keindahan alam, keragaman budaya, dan juga sejarahnya. Namun tantangan dalam mengelola destinasi pariwisata berkelanjutan yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal masih menjadi masalah yang dihadapi oleh para pelaku industri pariwisata.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para pelaku industri pariwisata tentang konsep dan praktik Tata Kelola Bisnis yang efektif. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan mampu memberikan gambaran dalam menyusun strategi pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
“Manfaat lain yang dapat diambil dari pelatihan ini adalah memperkuat kemampuan Bapak Ibu sekalian dalam mengelola aspek-aspek kunci seperti pemasaran pariwisata, pengelolaan sumber daya manusia, pengembangan produk pariwisata, dan pemeliharaan infrastruktur pariwisata,” ujar Panca..
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Arief Sumarsono dalam sambutannya mengatakan, untuk tahun 2024 ini,target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 500 ribu wisman. Target ini merujuk pada capaian kunjungan wisman ke Kabupaten Bintan sebelum pandemi yang angkanya bisa menembus 600 ribu kunjungan wisman.
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepri telah menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di empat kabupaten kota, yakni di Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Karimun. “Empat daerah itu merupakan pintu masuk utama kunjungan wisman di Provinsi Kepri,” tegas mantan Camat Gunung Kijang ini.
Dalam kesempatan itu, pria kelahiran Tarempa, 17 Mei 1983 ini berharap kepada para pelaku usaha pariwisata untuk saling bekerjasama dalam mencapai target tersebut.
“Untuk mencapai target ini, kita harus saling bekerjasama antara dinas dengan pelaku usaha. Kami berharap kiranya para pelaku usaha juga dapat melaporkan jumlah wistawan yang masuk serta menyampaikan kendala-kendala dalam pengembangan tempat usaha Bapak Ibu sekalian,” tandas Arief.
Sementara itu Ketua panitia kegiatan, Adriansyah mengatakan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 40 para pelaku usaha yang memiliki destinasi pariwisata. Diharapkan setelah pelatihan, peserta akan memiliki pemahaman tentang pengelolaan sampah di daerah wisata. dapat mengevalusai dan dapat menjadikan lingkungan destinasi pariwisata sehat.
“Dan apa yang lebih penting dapat meningkatkan pendapatan usaha bapak dan ibu sekalian.” tegas Adriansyah.
Narasumber dalam kegiatan itu berasal dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), STIKES Hangtuah Tanjungpinang, PT. Bintan Resort Cakrawala sebagai pengelola Kawasan Pariwisata Internasional Lagoi. “Sumber dana berasal dari Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 159 juta,” tandas Ardiansyah.(mc)