JAKARTA | diarykepri.com – Asosiasi Pasar Rakyat Seluruh Indonesia (APARSI) merencanakan kegiatan pengaturan distribusi bahan pokok penting seperti Minyakita. Selain itu sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan di pasar rakyat, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI dan APARSI akan menjalin kerja sama strategis untuk melakukan digitalisasi pasar rakyat.
Untuk menunjukkan keseriusan tersebut, sejumlah pengurus pusat APARSI melakukan pertemuan dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI Isy Karim, Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kemendag RI Sri Sugy Atmanto. Pertemuan dilaksanakan di ruangan Direktorat Perdagangan Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (02/07/2024)..
Dalam pertemuan itu, Ketua Umum APARSI Suhendro berharap dapat diberikan kuota untuk terlibat dalam pendistribusian Minyakita khsuus kepada anggotanya. Upaya ini kata Hendro guna menjaga kestabilan pasokan dan harga bahan pokok.
APARSI kata Hendro berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia dalam rangka menjaga stabilisasi harga dan pasokan bahan pokok penting seperti beras dan minyak goreng.
“Kami siap untuk terlibat dalam pelatihan dan distribusi bahan pokok agar dapat terhubung dengan pemangku kepentingan lainnya dan memberikan dampak positif pada ekonomi kerakyatan,” kata Hendro. Pedagang pasar tambahnya sangat membutuhkan distribusi bahan pokok yang stabil dan terjangkau.
Dalam kesempatan itu Hendro juga menyampaikan pentingnya pelaksanaan digitalisasi pasar rakyat demi mengikuti perkembangan teknologi. “Digitalisasi pasar rakyat perlu direalisasikan agar dapat mengikuti perkembangan perdagangan online saat ini,” kata Hendro.
Digitalisasi pasar rakyat kata Hendro, merupakan salah satu solusi untuk menjaga daya saing pasar di era digital, sekaligus meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam transaksi keuangan. Dengan inisiatif ini, pasar rakyat tidak hanya menjadi tempat transaksi jual beli, tetapi juga akan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Menurutnya, dengan sistem retribusi secara elektronik atau digital, diharapkan dapat meningkatkan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Langkah-langkah konkret ini akan memastikan pasar rakyat di Indonesia terus berkembang dan menjadi pondasi kuat bagi perekonomian nasional. Digitalisasi dan distribusi bahan pokok yang efektif akan memastikan bahwa pasar rakyat tetap relevan dan mampu bersaing di era digital.
Selain itu, APARSI juga akan mengambil beberapa langkah strategis guna menuju digitalisasi ini. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memberikan pelatihan bagi para pedagang untuk berjualan secara online melalui berbagai marketplace yang ada.
“Inisiatif ini diharapkan dapat membuat pasar rakyat menjadi lebih modern, efisien dan tetap menjadi penopang ekonomi masyarakat,” tandas Hendro.
Menanggapi hal itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI Isy Karim mengatakan, kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami berusaha memastikan kebutuhan minyak goreng masyarakat dapat terpenuhi dengan harga terjangkau,” ujar Isy Karim.(ai)