Tanjungpinang (DK) – Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Andri Rizal, didampingi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) dan Bagian Ekonomi lakukan monitoring pasar tradisional, pasar moderen serta distributor menjelang lebaran idul adha 2024.
Pj Wako Andri, mengatakan hasil peninjauan di pasar tradisional memang beberapa komoditas terjadi kenaikan seperti cabai Rp72-74 ribu, kacang panjang Rp26 ribu, daging ayam Rp42 ribu serta daging beku Rp120 ribu yang disebabkan Kota Tanjungpinang bukan daerah penghasil.
“Seperti kacang panjang harus didatangkan dari Bintan, sementara petani di Bintan harus mencukupi untuk masyarakat di sana terlebih dahulu, dan kacang panjang yang sampai ke pinang harganya jadi berbeda,” kata Andri di Pasar Bintan Center, Kamis (13/6).
Kemudian harga daging beku yang didatangkan dari luar negeri yaitu Australia juga menjadi penyebab kenaikan. Harga cabai juga berbeda berdasarkan moda transportasi yang digunakan untuk sampai ke Tanjungpinang.
“Kalau cabai harga Rp74 ribu itu didatangkan menggunakan pesawat jadi harganya mahal karena transportasinya juga mahal.” ungkap Andri.
Disampaikan Andri, upaya yang dapat dilakukan selain menggelar pasar murah untuk pengendalian inflasi, juga mendorong masyarakat aktif menanam cabai atau sayur dipekarangan rumah. Pemko Tanjungpinang juga turut membantu menberikan bibit tanaman kepada masyarakat.
“Kita sudah bagikan bibit cabai beberapa kali untuk masyarakat agar tidak terlalu tergantung ke pasar,”terangnya.
Seraya mengakhiri, Andri mengatakan saat ini inflasi Tanjungpiang masih rendah di angka 3,07 persen namun demikian Pemko Tanjungpinang akan terus menggesa untuk dapat terus diturunkan. (RD)