YOGYAKARTA | diarykepri.com – Menteri Perdagangan RI (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, mulai pekan depan ada perubahan harga Minyakita per-liternya. “Minyakita harganya minggu depan sudah disesuaikan Rp 15.700,” ujar Zulhas, sapaan akrabnya saat ditemui di Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta, Sabtu (6/7/2024).
Zulhas meminta kepada masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan Minyakita agar segera melapor ke Kementerian Perdagangan. “Lapor saja, banyak kok (stok) enggak ada masalah,” kata dia.
Sementara itu, dihadapan Komisi VI DPR, Zulhas menyebutkan, peluncuran Program Minyakita yang digagas oleh Kemendag RI terlalu sukses dalam upaya stabilisasi harga minyak goreng yang sempat meroket beberapa waktu lalu.
“Sesuai arahan presiden serta sebagai langkah antisipatif periode puasa dan lebaran, Kemendag telah meningkatkan target penyediaan domestic market obligation,” kata Zulkifli dalam rapat kerja (Raker) Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
“Jadi, Minyakita ini saya beri judul terlalu sukses. Semua orang minta Minyakita,” kata dia.
Akibat kehadiran Minyakita ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, pembelian minyak premium mengalami penurunan yang sangat drastis, bahkan hingga 80 persen. Zulhas menyebutkan, Minyakita banyak diminati oleh kepala daerah, mulai dari bupati hingga gubernur. Selain itu, Minyakita juga dijual di pasar modern atau market place.
“Penjualnya pindah ke Minyakita. Dia produksi Minyakita, dia juga produksi merek premium,” ujar Zulhas.
Minim Pasokan
Sementara itu ditemui terpisah, Pemilik d‘sayur Tanjungpinang Sadmi Al Qayyum kepada diarykepri.com mengatakan distribusi Minyakita dari pabrik di Batam masih berjalan lancar. “Kami D1 (Distributor) masih menerima Minyakita dari PT.SON,” ungap Qoyum.
Terkait pengiriman Minyakita dari Batam, Qoyum mengaku dalam beberapa minggu ini sedikit ada kendala di lapangan. “Dari Punggurnya tertahan. Kita masih terus berkomunikasi, Kiriman sudah 2 minggu ini dari PT. SON belum masuk,” ujar Qoyum.
Sedangkan Wulan, pedagang Minyakita di Pasar Bintan Center mengaku sudah lama tidak mendapatkan pasokan dari distributor. “Kalau gak salah sudah 2 minggu ini kita belum dapat kiriman dari distributor,” ungkapnya.
Namun kalau Minyakita dengan sistem gandeng (bundling) menurut Wulan tidak ada masalah dan bisa didapatkan kapan saja. Namun persoalannya adalah, minyak goreng yang digandeng tersebut agak sulit laku karena harganya dari distributor sudah tinggi.
Menurut dia, perbedaan harga antara Minyakita dengan minyak kemasan yang wajib digandeng tersebut jauh sekali. Misalnya, Minyakita kemasan 1 liter perkotanya di jual Rp 170 ribu maka minyak yang digandeng di kisaran harga Rp 230 ribu-Rp 250 ribu.
“Dah itu, kalau kita jual Minyakita, minyak gandeng tadi tak akan mau dilirik masyarakat. Mereka lebih memilih Minyakita,” ujar Wulan.(ai)