JAKARTA | diarykepri.com – Menteri Pertahanan (Menhan) RI yang juga Presiden terpilih Pilpres 2024, Prabowo Subianto, sempat melakukan atraksi kecil saat menyapa wartawan sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (08/07/2024) siang.
Prabowo yang hadir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat sekitar pukul 12.32 WIB langsung tersenyum dan melambaikan tangan kepada wartawan begitu turun dari mobil Alphard putihnya bernopol B 108 PSD.
Dia terlihat mengenakan kemeja putih panjang, celana hitam dan kacamata hitam serta peci,
Baca juga : Operasi Lutut Menhan Prabowo Berjalan Lancar, Langsung Bisa Berjalan
Ketua Umum Partai Gerindra itu berjalan perlahan melewati kerumunan wartawan yang sudah menunggu kedatangannya di halaman belakang istana.
“Selamat siang, Pak Prabowo. Apa kabar, Pak?” demikian sapa wartawan.
Prabowo pun tersenyum, melambaikan tangan dan menelungkupkan tangan membalas sapaan wartawan.
“Sehat, Pak? Acara apa, Pak?” tanya wartawan lagi.
Prabowo tidak menjawab, tetapi dengan sigap ia langsung memperagakan gerakan silat di depan wartawan. Wartawan pun bersorak.
Prabowo kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke dalam istana sembari memperagakan gerakan lari-lari kecil. Mantan Danjen Kopassus itu seolah ingin menunjukkan bahwa dia sudah sehat dan lincah setelah menjalani operasi besar di bagian kaki pada dua pekan lalu.
Baca juga : Menhan Prabowo Akan Jalani Operasi Tulang Lutut Dan Panggul
Diketahui, kunjungan Prabowo ke Istana pada Senin siang itu merupakan kali pertama setelah selesai menjalani operasi tersebut.
Saat kembali ditanya wartawan soal agenda apa yang akan dibahas bersama Presiden Joko Widodo pada Senin siang, Prabowo tetap tidak memberikan jawaban. Akan tetapi, Prabowo sempat memberi pernyataan singkat soal dukungan untuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada pemerintahannya mendatang.
“Insya Allah pasti, ya BPK itu yang penting, BPK andalan kita, ke depan BPK harus lebih ketat mengawasi kita,” ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, setiap rupiah uang rakyat harus diamankan agar berguna bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“(Kita) Tidak menginginkan ada kebocoran, kita tidak menginginkan uang rakyat tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tandasnya.(ai)