SINGAPURA (DK) – Minister for Health od Singapore atau Menteri Kesehatan (Menkes) Singapura Ong Ye Kung melaporkan peningkatan kasus Covid-19 pada pertengahan Mei 2024. Diperkirakan jumlah orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini bakal naik signifikan pada akhir Juni 2024.
Ong sebagaimana dilansir dari The Straits Times, Sabtu (18/5) mengatakan, sebanyak 25.900 penularan Covid-19 tercatat dilaporkan di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 90 persen, bila dibandingkan dengan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura juga menyebutkan rata-rata rawat inap harian akibat Covid-19 meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 orang pada pertengahan Mei 2024. Meskipun sudah ada peningkatan kasus Covid-19, jumlah pasien yang perlu mendapatkan perawatan medis di rumah sakit masih tergolong rendah, yakni tiga kasus per-hari.
Menkes Singapura itu mengungkapkan, negaranya masih dapat menangani perawatan pasien Covid-19 jika kasus penularannya meningkat dua kali lipat. Namun jika laju penularan lebih tinggi, ia khawatir beban rumah sakit bertambah.
“Jika jumlah kasus COVID-19 meningkat dua kali lipat, kami memiliki 500 pasien yang perlu dirawat, ini masih dapat ditangani oleh Singapura. Tapi jika ada 1.000 pasien, jumlah ini akan menjadi beban besar bagi sistem rumah sakit,” tambah Ong.
Untuk menghadapi lonjakan tersebut, Ong Ye Kung mengimbau sistem layanan kesehatan di Singapura mulai bersiap-siap. Meski berpotensi meledak hingga akhir Juni, Ong menyebut tidak ada rencana melakukan peningkatan protokol kesehatan, karena Covid-19 secara global sudah menjadi endemi.
Secara global, varian Covid-19 yang banyak menular di antaranya JN.1 dan sub-variannya, termasuk KP.1 dan KP.2. Saat ini, KP.1 dan KP.2 menjadi sub-varian Covid-19 yang mendominasi di Singapura.
Ong Ye Kung mengimbau, kelompok orang yang berisiko tinggi saat tertular Covid-19 segera mendapatkan vaksin Covid-19 tambahan atau booster, jika belum melakukannya dalam setahun terakhir. Kelompok berisiko tersebut di antaranya warga berusia 60 tahun ke atas, individu yang rentan secara medis atau pengidap penyakit kronis, dan penghuni fasilitas perawatan lansia. Warga yang terdaftar di layanan Healthier SG bisa mendapatkan vaksin Covid-19 di sekitar 250 lokasi di seluruh Singapura. Jaringan klinik yang memberikan layanan vaksinasi Covid-19 juga diperluas.(ai)
Pasti Ke Singapura
Sementara itu, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Covid-19 yang sedang melonjak drastis di Singapura pasti akan masuk ke Indonesia dalam waktu dekat Pasalnya, Indonesia dan Singapura merupakan negara tetangga, yang mana warganya juga sering bolak balik Indonesia-Singapura.
“Karena Singapura tetangga ya dan traffic-nya antara Singapura dan Indonesia juga cukup tinggi, saya rasa sih pasti akan masuk ke Indonesia yang PK ya, kalau enggak salah variannya,” ujar Budi saat ditemui di Gedung DPR, Selasa (21/5)
Apalagi, kata Budi, sebagian besar masyarakat Indonesia sudah disuntik vaksin Covid-19. Selain itu, Budi juga menginstruksikan pihaknya untuk melakukan surveillance. “Kita lihat, nanti saya akan review biasanya seminggu sekali kita lihat laporan apakah ada varian-varian baru,” jelasnya.
Namun, Budi memaparkan, berdasarkan review sementara terkait varian Covid-19 di Singapura, tingkat penularan dan kematiannya sangat rendah. Dia yakin jika kasus Covid-19 di Singapura ini masuk ke Indonesia, pasti tidak mengkhawatirkan.
Sementara itu, Budi meminta masyarakat Indonesia tidak perlu panik jika kasus Covid-19 masuk dari Singapura. Sebab, penduduk di Indonesia tidak terlalu berdekat-dekatan, jika dibandingkan dengan Singapura yang padat. “Yang penting kalau ada demam-demam, batuk-batuk ya langsung tes saja. Tes bisa rapid test, bisa PCR. Kan sekarang sudah banyak. Dan kalau positif ya istirahat,” imbuh Budi.(ai)